Yanusa Nugroho
Jawa Pos, 03 Feb 2008
Malam larut, pekat, panas seperti ter. Tak ada udara yang mau bergerak, dan orang-orang itu pun seperti kehilangan pikiran.
Sementara laki-laki itu sendiri bahkan tak punya sebatang rokok pun untuk diisap. Kemarin, istrinya marah besar. Mungkin kesurupan roh Betari Durga. Semua dikutuknya. Bahkan tempayan kosong mereka, yang sudah beberapa bulan ini tak sempat terisi apa-apa itu, dikutuknya habis-habisan. Untunglah, kutukannya tidak manjur, sehingga tempayan itu tetap berujud tempayan. Continue reading “Perut”