
Zehan Zareez * Continue reading “Membaca Pengembaraan Mahfudz”
Menyentuh Puisi Umbu Wulang Landu Paranggi
(Umbu Landu Paranggi, 10 Agustus 1943 – 6 April 2021)
(Penyair gelandangan yang nampaknya sudah lelah terkatung-katung menggelandangkan diri di dunia)

(Umbu Landu Paranggi, foto dari fb Warih Wisatsana)
Zehan Zareez * Continue reading “Menyentuh Puisi Umbu Wulang Landu Paranggi”
Labbayk; Asmara setelah Asmara dalam Puncaknya
AYAT-AYAT KOPI, YANG PEKAT LAGI NIKMAT
Membaca Tuhan Maha Kopi, Zehan Zareez
Dini hari berhawa dingin. Mbedhidhing, istilah kondisi udara di peralihan musim, penghujan menuju kemarau. Biasa di bulan juni-juli seperti ini, dia ganti kulit—mlungsungi—. Kulit paling tipis di wajah akan mengering, memutih, dan terkelupas. Ganti yang baru. Abdun tahu itu. Tapi, bukan masalah besar baginya. Apalagi sampai harus pergi nyalon. Intensive care setiap hari. Continue reading “AYAT-AYAT KOPI, YANG PEKAT LAGI NIKMAT”
MEMBACA SANTRI DALAM ALIF LAM
Konstelasi sastra (puisi) Indonesia kontemporer menunjukkan satu fenomena penting, yakni eksistensi penyair santri dan karya-karya puisinya. Kendati bukan hal baru, namun hal tersebut sangat menggembirakan, terutama potensinya sebagai arus besar dalam perkembangan puisi Indonesia berikutnya. Continue reading “MEMBACA SANTRI DALAM ALIF LAM”



