Tabung Cahaya

Zelfeni Wimras
http://www.jawapos.com/

”Ibu, anak jantanmu pulang!”

Tapi, suaraku berganti bulatan-bulatan udara, seperti gelembung sabun, berkejaran di atas kepalaku. Suhu dalam tubuh seketika berganti. Arus hangat menderas dari jantungku berganti aliran dingin, menyergap tulangku. Tanganku merasakan sesuatu yang licin. Lumut hijau kehitaman yang membungkus cabang manggis yang sedang kugelantungi pecah. Air keruh menyebar. Serpihan lumut melintas di depan kacamataku. Kukerdipkan mata. Menggeleng. Pecahan lumut itu menyebar. Sebagian menempel di dinding bekas rumah yang juga dibungkus lumut. Continue reading “Tabung Cahaya”