INSOMNIA
……. insomnia
aku terhenyak menjingkrak
dalam malamku
kala menyaksikan kembali
bayang-bayang wajahmu
bersemayam di singgahsana mataku;
di bawah gerhana
bersama nyanyian belalang
-tarian ilalang
kubiarkan imajiku bercerita
tentang hening embun
tentang cahaya yang semakin ranum
rupanya purnama
sedikit bercanda denganku
bermain teka-teki dengan wajah sendiri
dengan hatiku yang semakin sunyi
ada yang kutangkap dari permainanmu
gumamku;
segalanya bermula dari yang mati
-hidup
dan hidup lagi
dalam keabadian terjanji
Kendalkemlagi, Oktober 2008
BISIKAN ANGIN
apa yang aku mengerti
dari bisikan angin
dari hentakan dingin
tentang kelnak-kelnik syahadat sungsang
puri kemanusiaan;
kesadaran
tetes air ini yang akan bersaksi
menceritakan lenggang tariku
yang menepi
dan semakin menepi
mencari persinggahan
menemukan wajah sendiri dalam penghambaan;
dan aku kan tahu
siapa yang berjanji
siapa pula yang meyakini
Kendalkemlagi, Oktober 2008
BUAH JATUH
sebenarnya aku ingin melambai
salam padamu
di balik gaib waktu
namun tangan kataku tak melepasnya
ah, tak perlu kau kecewa
sebab aku ada sedikit cerita
tentang kabut kelam hari ini
tentang gerimis subuh
yang masih suci;
ada buah jatuh dari pohon yakinku
kupungut satu-satu
sambil menyincing setapak laku
ada yang membisik badai
katanya; tak kan ada lagi
gulma di tanah pekaranganku
meski hujan tak kunjung berhenti
merayu
menyemikan kembang hasratku
Kendalkemlagi, Oktober 2008
TENTANG SYAHWAT
bagaimana mungkin
aku menikamnya
sebilah jarum pun aku tak punya
apalagi tempaan pisau atau anak panah
namun adakah ujung lidahku
melinang air mata
menenggelamkan hati dengan samudra darah:
luka
berbicara dari ujung ke ujung
tentang syahwat
tentang buah-buah laknat
tentang jiwa-jiwa hianat
sungguh aku tak bermaksud menyudutkannya;
mendekap sungsang iga
dan kini tiada lagi penanggung perih
cukup aku mencari
mengajaknya kembali
pada keabadian surgawi
Kendalkemlagi, Nopember 2008
INTERLUDE
bolehkah aku merapal interlude
dalam khusyuk sembahyangmu
sekedar bercanda di tengah kegaiban;
wajah siapa kau cerminkan
entah bagaiman kau
menata safmu
hari ini
menempatkan diri pada maqam cahaya
bersyahadat dalam keesaan rupa;
adakah kau berdiri di belakangnya
atau hanya sebatas masbuk belaka?
Kendalkemlagi, Nopember 2008