Kemana untuk damai dan tenang jiwa
bintang-bintang
berhamburan
mengerdipkan mata
pada luka
gigil angin
merangkak
di ujung malam
selimuti
pohon angan
dalam remang
wajah basah
tengadah
terbasuh
ricik
alir
mata
air
wajah gundah
mendesah
tersapu
titik
alir
air
mata
kemana
tuk damai
dan tenang jiwa
sebatang asap
secangkir pekat
di remang
gelap
atau
sepasang takbir
selingkar dzikir
di fajar
lelap
2008
Jalanku
jalanku
ladang luas
mendaki
kaki-kaki
gemetar mengayun
pergi
jalanku
ladang luas
sarat
angan dan mimpi
langkah-langkah
pelan
mata lelah
menatap
depan
sangkuk
punggung
menahan
beban
rasa
menggunung
jalanku
ladang luas
lebat
onak dan duri
ku tabur
sejak
azali
ku tuai
hingga
kini
Oktober 2008
KataNya
ada yang
rindu
menyatu
dalam
kalbu
mengalir
dalam
darah
mendzahir
dengan
wajah
dia yang
bertanduk
tertunduk
lesu
terbelenggu
mengharap
saat-saat putih
berlalu
September 2008
Ajari Sesuatu
Tuan
ajari sesuatu
aku yang tak aku
kosong
pamrih
harap
nafi
perih
tak tiarap
Tuan
jangan tatap
aku yang aku
dengan
tembuspandang
cakrawalaMu
karna tak ada apa
apa dengan aku?
Tuan
ajari sesuatu
aku yang tak aku
Selamat Berduka Puasa
dari lapar
ke lapar
masih saja
tersisa
gusar
laparku
yang sehari
tak sanggup
merantai
angan purba
dahagaku
cuma sehari
tak mampu
menyiram
panas purba
diamku
hanya sehari
tiada daya
diamkan
hawa purba
dari lapar
ke lapar
selalu
tertinggal
Gusar
