Miftahul Abrori *
http://pawonsastra.blogspot.com/
1
Di Ranjang aku tertusuk kain matamu
Benang biru yang memburu benih
Tergantung di jendela berpagar rindu
Mengurai mimpi di selakang waktu
Aku membiarkan pijakan kakimu
Terbenam di antara rayuan
Melupakan warna pilu
lalu terburai di kancing baju
Malam yang telah kita sepakati
Lelap dalam sepi menipu
2
Bumi merah menelan darah
manusia digelendeng seperti keledai
menjadi tumbal kebodohjan
orang-orang penuh debu
orang-orang berwajah biru
dipermainkan peradaban
Tangan melepuh membuka pagar besi
pelan tanpa menyesatkan bunyi
sepatu dilepas lalu menyapa pintu
matanya tertinggal
menatap sekeranjang tumpukan benang
api tak lagi panas
mengambang tersengat tali
dikancing baju
ia menitip semburat ngilu
Bumi Mangkuyudan, Januari 2011
*) Bergiat di Thariqat Sastra Sapu Jagad dan Paguyuban Manunggaling Kawula lan Sastra. Kuliah di Universitas Nahdlatul Ulama Surakarta.