Menuju Kebudayaan Baru itu Meniru Barat

Meneropong Thaha Husein dan Sutan Takdir Alisyahbana

Aguk Irawan Mn *
sinarharapan.co.id

Di saat gelombang perdebatan Manikebu Vs Lekra bertemu di puncak yang sangat sengit (1950-1965), Mesir juga mengalami persengketaan yang meluap dan tak kalah sengitnya. Permasalahannya juga tak jauh berbeda, yaitu dalam hal dan cita-cita “mewujudkan kebudayaan baru” persoalan itu digiring melalui konsepsi “bahasa dan sastra Arab”. Pelaku perdebatan adalah para eksponen modernisasi dan eksponen tradisionalisasi. Continue reading “Menuju Kebudayaan Baru itu Meniru Barat”

Nilai Budaya dalam “Puteri Malam” Cerita Rakyat Bangka

L.K. Ara
sinarharapan.co.id

Penggemar cerita rakyat mungkin akan mendapat kesulitan untuk menemukan cerita rakyat Pulau Bangka. Berbeda dengan cerita rakyat daerah lainnya seperti: Sunda, Jawa, Batak, Aceh, Sulawesi, yang sudah banyak diterbitkan. Baik dalam suatu kumpulan bersama antara cerita rakyat dari berbagai daerah maupun sendiri-sendiri. Continue reading “Nilai Budaya dalam “Puteri Malam” Cerita Rakyat Bangka”

“Roh” I La Galigo dalam Pergaulan Dunia

Drs. H. Soeparmo
sinarharapan.co.id

Luar biasa pergelaran I La Galigo, epik tua dari Sulawesi Selatan selama dua hari bagaikan meteor yang jatuh dari kahyangan mampu mengguncang gedung bergengsi Esplanade, Singapura (12-13 Maret 2004).

Roh yang berasal dari tanah Bugis ini ternyata mampu memberikan siraman batin dalam komunitas bangsa yang sedang terpuruk dan sakit. Paling tidak pementasan teaterikal yang kotemporer berbasis tradisi ini patut kita acungi jempol ketika memasuki peradaban baru dalam pergaulan dunia. Continue reading ““Roh” I La Galigo dalam Pergaulan Dunia”

Perempuan, Seks, Sastra

Anton Kurnia
sinarharapan.co.id

Belakangan ini terjadi polemik dalam berbagai diskusi serta sejumlah media massa mengenai fenomena munculnya para perempuan penulis muda yang hadir dengan karya-karya bermuatan seks. Banyak pandangan yang pada intinya menyiratkan “kekhawatiran” atas merebaknya fenomena tersebut. Mengamati polemik itu, saya melihat bahwa yang “diresahkan” oleh banyak kalangan adalah karena mereka yang giat “mengeksplorasi tubuh manusia” ini nota bene para perempuan, tepatnya “perempuan muda”. Begitulah, banyak orang ribut soal seks dalam sastra kita belakangan ini hanya karena yang menuliskannya adalah perempuan! Continue reading “Perempuan, Seks, Sastra”

Tema Maut dalam Puisi

Indra Tjahyadi
sinarharapan.co.id

Dalam lapangan perpuisian Indonesia, bahkan sampai dengan hari ini, maut adalah salah satu tema yang paling sering diangkat oleh para penyair dalam puisi-puisinya. Seperti yang diperlihatkan oleh Kriapur dalam puisi-puisinya yang terkumpul dalam kumpulan puisi ”Tiang Hitam Belukar Malam” (FSB, 1996). Dalam kumpulan puisinya tersebut, Kriapur seakan-akan ingin menempatkan tema maut sebagai motor utama bagi puisi-puisinya. Tengok saja puisinya yang berjudul ”Kupahat Mayatku di Air”: Continue reading “Tema Maut dalam Puisi”