MAKA MENGALIRLAH IA
Maka mengalirlah ia
dan buihpun musnah oleh sesapuan angin
Maka mengalirlah ia
membawa sampan sampai muara Continue reading “Empat Puisi Bambang Kempling”
MAKA MENGALIRLAH IA
Maka mengalirlah ia
dan buihpun musnah oleh sesapuan angin
Maka mengalirlah ia
membawa sampan sampai muara Continue reading “Empat Puisi Bambang Kempling”
Bias Bisu Suara
air yang datang dari hujan itu
membawa bayangan-bayangan ombak
deras
tapi tak bersuara.
hening membiaskan cahaya renta batu hitam
sandaran tubuh lelahmu
di mana pernah kau tulis
tentang sejumlah nama
: tak ada yang berbekas
Ia hanyut bersama gericik air Continue reading “Tiga Puisi Bambang Kempling”
KETIKA JELAGA
lalu cahaya meredup dalam bilik
sekerdip kunang dan rapuh
31 Juli 2019 Continue reading “Puisi-Puisi Bambang Kempling”
: Rakhmat Giryadi
Bambang Kempling *
Bersama luruh daun
Pancaran mata meredub
Menuju lorong yang jauh
selepas azan dhuhur kami mengantarmu Continue reading “Bersama Luruh Daun”
Bambang Kempling
Ernest Hemingway dalam novelnya, The Sun Also Rises mempertanyakan mengapa laut tidak pernah penuh. Albert Camus lewat beberapa karya abadinya, terus menerus mempertanyakan tentang kenisbian dunia. Dalam periode tertentu, Rendra mempertanyakan tentang ketidakadilan, Afrizal Malna mempertanyakan ketimpangan sosial. Melalui proses dan jalan panjang, serangkaian pertanyaan itu kemudian mereka perjuangkan jawabannya dalam wujud karya outentik. Continue reading “BERMULA DARI OBSESI *”