Dianing Widya Yudhistira
http://www.suarakarya-online.com/
LANGIT pucat, saat aku singkap gorden kamar yang menyembunyikan jendela. Seperti warna kaki langit yang kemarin, putih kebiru-biruan berhiaskan abu-abu. Sama sekali tak menarik, meski tetap saja membuat aku merinding setiap kali melihat langit lepas. Warna langit pagi ini membuat udara gelap lalu mencipta dingin. Sedingin ponselku yang tergeletak lunglai di meja, persis di sebelah kanan tempat tidurku. Continue reading “Hati yang Merentas”