Mahmud Jauhari Ali
Tabloid Serambi Ummah, 12 Des 2008
Aku terlahir dari orang yang tak kukenal. Jangankan nama ibuku, melihat sosoknya pun aku tidak pernah. Aku besar di panti asuhan Bumi Selaras yang didirikan oleh seorang yang baik hati. Atas bantuan beliau juga aku bisa menjadi seorang pengerajin batu permata yang cukup sukses di kotaku. Kini di usiaku yang kedua puluh delapan tahun, aku telah memiliki lima pekerja. Penghasilanku cukup untuk menghidupiku dan dua orang anak asuh di rumahku sendiri. Suatu ketika aku harus ke kota lain untuk urusan bisnis. Continue reading “Kutemukan Dia”
