Malkan Junaidi
Memang, sering saya tak seia dengan sikap dan pendapat Ahmad Yulden Erwin (AYE). Beberapa kali saya mengkritiknya sebagaimana dia pun beberapa kali mengkritik saya. Namun tegas memisahkan penilaian antara pribadi dan karya adalah sikap yang terus saya latih, sedemikian hingga apapun pandangan dan tindakan pribadi AYE, itu tak memengaruhi peresapan saya atas puisi-puisinya. Bahkan, percaya atau tidak, sementara dia memblokir saya, saya terus membaca buku-bukunya. Salah satunya bahkan sempat ketumpahan kopi di tempat kerja. Continue reading “KANON YULDEN”

