CINTA, MERAMBAH TUBUH DI KEDALAMAN JIWA

Nurel Javissyarqi*
http://media-sastra-indonesia.blogspot.com/

Inikah kerjanya cinta? Dalam tubuh di kedalaman jiwa. Semacam sugesti suci, atau uap yang didatangkan dari pegunungan paling tinggi. Inikah bayu yang berasal dari dataran Himalaya? Yang mengaduk-aduk relung terdalam, mencipta rindu dan rindu. Bagaimana dirinya bisa masuk? Melewati keraguankah? Kecurigaankah? Atau melalui lorong keimanan? Continue reading “CINTA, MERAMBAH TUBUH DI KEDALAMAN JIWA”

ABSTRAKSI INDONESIA DI AMBANG “TRAGIK’S”

Nurel Javissyarqi *

Yang tampak tiap hari, kita mencabuti akar-akar tradisi, mencopoti pernik-pernik pertiwi. Ini jelas jika membaca kedirian masing-masing atas makna menyungguhan perubahan di segenap wilayah. Istilah Sartre dalam pengantar The Wretched of the Earth, Frantz Fanon; kita sejenis kuda yang telah dicap besi panas pada pantat. Khasana intelektual kita bukan berakar di kedalaman nurani. Hati getir tercabik-cabik sebab tak ada yang patut dibanggakan. Continue reading “ABSTRAKSI INDONESIA DI AMBANG “TRAGIK’S””

ZAITUN, CAHAYA DI ATAS CAHAYA *

Nurel Javissyarqi
http://pustakapujangga.com/2009/09/a-short-script-zaitun-the-light-above-the-light/

Prolog (QS.24:35):

“Ia pemberi cahaya langit dan bumi.
Perumpamaan Cahaya-Nya ibarat kurungan pelita
(miskat), yang di dalamnya terdapat pelita. Pelita itu
berada di dalam kaca; kaca tersebut bagaikan bintang
cemerlang serupa mutiara, yang dinyalakan dari pohon
yang banyak berkahnya; yaitu pohon zaitun,
yang berasal bukan dari barat, dan bukan dari timur.
Yang minyaknya saja, hampir-hampir menerangi, meski
tidak dinyalakan dengan api. Cahaya di atas segala cahaya!” Continue reading “ZAITUN, CAHAYA DI ATAS CAHAYA *”

IMC KUADRAT: RENUNGAN DARI MEMBACA ISLAM MAZHAB CINTA

Nurel Javissyarqi

Membakar semangat mengukuhkan jiwa, itulah lukisan saya selepas membaca karya Gugun el-Guyanie bertitel Islam Mazhab Cinta. Kerisauan ini terobati setelah memandangi kerusakan alam Nusantara atas ulah jemari anak-anaknya. Buku yang diterbitkan Kutub Wacana, februari 2008, dieditori Muhsin Kalida. MA., dipengantari HM. Nasruddin Anshory Ch. Saya menemukan nalar produktif yang segar, refleksif penuh perhitungan yang didasari kekayaan bathiniah. Sesudah penulisnya mengkaji berbagai pengetahuan para pakar yang disambangi, lewat warisan-warisannya berupa buku-buku, kitab lama. Continue reading “IMC KUADRAT: RENUNGAN DARI MEMBACA ISLAM MAZHAB CINTA”

MAOS-PATI

Nurel Javissyarqi *

Cerita ini terjadi tahun 2000 kalau tidak keliru. Saat itu saya mengajak cerpenis Satmoko Budi Santosa (asli Yogya) dan penyair Marhalim Zaini (asli Riau) ke rumah saya di Lamongan. Tanggal, bulan saat itu seakan terlupakan, sebab masa-masa tersebut, diri tengah menjalani sebuah lelampahan ganjil, lelaku tak logis bagi faham pelajar atau mahasiswa, tapi sangat riel di mata keseimbangan bathin. Continue reading “MAOS-PATI”