Aryadi Mellas, ”Nabi Sastra”-nya Annuqayah

Raedu Basha *
radarmadura.jawapos.com, 1/4/2019

Kalau Anda bertanya, siapakah salah seorang gembong sastra Indonesia di Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk, Sumenep, sehingga pesantren tersebut dikenal sebagai ”lumbung santri penyair”? Jawabannya adalah, tidak lepas dari seorang santri lelaki kelahiran Besuki, Jawa Timur, bernama Aryadi Mellas.

”Aryadi Mellas seumpama nabi bagi sastra dan kesenian di Pondok Pesantren Annuqayah sendiri,” jawab M. Faizi, seorang pengasuh muda Pondok Pesantren Annuqayah yang juga dikenal sebagai penyair, saat saya berkunjung ke rumahnya, 2 September 2015. Continue reading “Aryadi Mellas, ”Nabi Sastra”-nya Annuqayah”

Mempertanyakan Puisi Nadhaman

Raedu Basha *
Republika, 21 Sep 2014

Diakui atau tidak, puisi berbentuk nadham yang dimaksud dalam tulisan Dimas Indiana Senja (selanjutnya Dimas), “Estetika nadhaman (Republika, Ahad, 24 Agustus 2014) hanya bentuk ekspresi kebosanan dunia perpuisian akhir-akhir ini. Mengapa demikian? Puisi-puisi dalam dekade kekinian dalam pengamatan saya seperti diwakili oleh bahasa judul puisi Joshua Igo, “Puisi yang Mencari Alamat”. Continue reading “Mempertanyakan Puisi Nadhaman”

Bahasa »