Riza Multazam Luthfy
Berdasarkan catatan muridnya (Abdullah Ahmad An-Naim), sekitar tahun 1948-1951, Taha pernah menulis dalam catatan hariannya—saat diasingkan: Jika saya harus mati, saya harus dikuburkan dengan pakaian yang melekat di tubuh saya saat itu, tanpa upacara penguburan, dan tanpa nisan. Continue reading “Meracik Buku dari Pengasingan”