Rohyati Sofjan
Suara Karya, 26 Juli 2008
ADA hal menarik dari tema yang diusung Djenar Maesa Ayu, kecenderungannya untuk memaparkan masalah seksual, semacam kompleks kejiwaan dan selalu dialami seorang [anak] perempuan. Itulah yang akan saya bahas di “Menyusu Ayah”, salah satu Cerpen Terbaik versi Jurnal Perempuan 2002 yang masuk antologi cerpen Jangan Main-main (dengan Kelaminmu). Antologi cerpen terbitan Gramedia yang provokatif dengan sampul merah menyala dan seolah menantang pembaca untuk menyelaminya. Continue reading “Djenar, Sudut Gelap Hidup Anak, dan “Menyusu Ayah””