Pemakaman yang Bahagia

Sungging Raga
http://suaramerdeka.com/

KETIKA tak ada lagi yang bisa diharapkan dari hidupnya, ketika tak ada lagi yang bisa dibanggakan setiap kali mata itu terbuka menatap dunia yang muram, lelaki itu pun bersumpah, bahwa setidak-tidaknya ia harus bisa menciptakan sesuatu yang akan memuaskannya kelak, sesuatu yang barangkali akan menjadi satu-satunya sejarah yang tercatat atas namanya. Ya, dan hal itu sudah ada di antara sepasang matanya. Diam-diam, ia ingin sekali mengakhiri hidupnya, dengan sebuah pemakaman yang bahagia. Continue reading “Pemakaman yang Bahagia”

Stasiun Bersayap Embun

Sungging Raga
http://www.lampungpost.com/

RARA sudah membayangkan bahwa ingatannya akan dengan cepat kembali ke masa lalu setiap kali ia duduk di bangku stasiun ini. Ia tak bisa lagi memendam kerinduan yang tak asing itu. Di sini, tiga tahun lalu. Ia melepas kepergian Ani, sahabat yang sudah dekat dengannya bertahun-tahun selama kuliah.

“Aku tak pernah menyangka perpisahan begitu menyakitkan.” Continue reading “Stasiun Bersayap Embun”

Salju Terakhir di Elland Road

Sungging Raga
http://www.lampungpost.com/

Aku sudah mencintainya sejak kami bertemu tiga bulan lalu, pada sore yang menggigil, ketika salju bertebaran di setiap sudut Kota Leeds, ketika aku duduk di sebuah kafe di pinggiran Elland Road, saat itulah pertama kali aku melihatnya, ia mencuri perhatianku karena perdebatannya dengan seorang pelayan kafe, sebuah keributan kecil yang entah apa sebabnya. Continue reading “Salju Terakhir di Elland Road”