Mengenang Budi Darma lewat Bibir yang Selalu Basah itu, Prosa Taufiq Wr. Hidayat
Fatah Yasin Noor
Budi Darma menulis demi menulis itu sendiri. Kalimat-kalimat yang ia tulis selalu enak dibaca dan selalu menyenangkan hati. Kalau ada kemuraman dalam kata-katanya, percayalah, itu bukan kemuraman demi kemuraman itu sendiri. Budi Darma ditakdirkan menjadi sastrawan terkemuka di Indonesia karena ia suka menulis demi menulis itu sendiri. Kemuraman yang terekam dalam sekian banyak tulisannya adalah kejujuran. Budi mencoba meneropong dirinya sendiri. Kadang hasil teropongannya ngelantur mengerikan. Budi Darma selalu gelisah, dan yakin dibalik masyarakat lingkungannya yang seolah berjalan normal tak lain dan tak bukan adalah abnormal. Continue reading “Perempuan Berbibir Basah”