Bagi yang kaku dalam beragama, akan tampak alergi pada lelucon. Lantaran ia mengedepankan tradisi dan keharusan. Ia tidak yakin dan selalu meragukan pikiran atau perbuatan yang spontan, ambigu, atau sesuatu “yang lain” secara nyeleneh. Continue reading “YANG TERTAWA”
TUBUH, DAN YANG TERPEDAYA
Taufiq Wr. Hidayat *
Film “Jism 2” (2012) mengisahkan seorang mantan aktris porno. Film itu tak menarik, lantaran sinemanya dangkal, kisahnya klise sebagaimana lazim film-film India. Film-film India punya kelebihan pada dialog-dialognya yang dramatis dan puitis, kerapkali bikin nangis ibu-ibu, bapak-bapak juga nangis diam-diam. Hanya yang menarik dalam film itu pemerannya, seorang perempuan eks bintang porno Sunny Leone. Bintang porno yang konon telah bertaubat nasuha. Continue reading “TUBUH, DAN YANG TERPEDAYA”
LUCUBELAS AGUSTUS
Bangsa yang besar ialah bangsa yang bisa menghargai jasa para pelawaknya. Penghargaan itu dapat dilakukan pada peringatan tahunan dalam rangkaian acara Lucubelas Agustus, yang diisi aneka lomba dan karnaval yang memacetkkan jalan raya. Continue reading “LUCUBELAS AGUSTUS”
AGAMA PARA BAJINGAN
Peresensi : Fatah Yasin Noor *
Judul Buku : AGAMA PARA BAJINGAN
Penulis : Taufiq Wr. Hidayat
Penerbit : Pusat Studi Budaya Banyuwangi dan Rumah Kopi Nongko Sesigar
14×20 cm, VII+250 halaman
ISBN : 9-786025-352119
Cetakan : 1, Tahun : 2019 Continue reading “AGAMA PARA BAJINGAN”
Perjalanan Sastra di Banyuwangi
Taufiq Wr. Hidayat
GELIAT dan pertumbuhan sastra Banyuwangi kontemporer, sebenarnya sudah dimulai sejak tahun-tahun awal 60-an. Ini dilakukan oleh sejumlah penyair Banyuwangi yang berkarya di luar Banyuwangi, seperti Armaya yang rajin menuliskan karyanya di Majalah Siasat tahun 1960 dan dalam antologi Manifes bersama Goenawan Mohamad yang diterbitkan Tintamas-Djakarta, 1963. Begitu juga yang dilakukan oleh Chosin Djauhari yang termasuk dalam Pujangga Baru. Continue reading “Perjalanan Sastra di Banyuwangi”