Ketakutan Sastrawan di Mata Taufik Ikram Jamil

Priska
jurnalnasional.com

Dalam ranah sastrawan Melayu, terselip salah satu nama Taufik Ikram Jamil. Figur yang sangat giat mengangkat kebudayaan Melayu mulai dari mendirikan Yayasan Membaca hingga mendirikan dan mengetuai Akademi Kesenian Melayu Riau (AKMR).

Taufik, demikian dia biasa disapa, sempat “melenceng” menjadi wartawan pada 1983. Namun pada 2002, kecintaannya pada dunia kesenian Melayu mengembalikan Taufik pada jalan yang telah membentuk darah dan dagingnya. Continue reading “Ketakutan Sastrawan di Mata Taufik Ikram Jamil”

9 Pertanyaan untuk Fira Basuki: Antara Bakat Menulis dan Sastra Wangi

Grathia Pitaloka
jurnalnasional.com

BAGI Fira Basuki, menulis bukan sekadar tanggung jawab profesi, melainkan sebuah kebutuhan. Ibu satu anak ini menempatkan menulis sederajat dengan kebutuhan biologis lain seperti makan, minum, bahkan bernapas. “Sehari saja nggak nulis aku bisa blingsatan,” kata perempuan kelahiran Surabaya ini ketika ditemui di Kidzania Pacific Place, Jakarta, beberapa waktu lalu. Continue reading “9 Pertanyaan untuk Fira Basuki: Antara Bakat Menulis dan Sastra Wangi”

Putu Wijaya

Budayawan yang mantan wartawan ini bercerita tentang dunia teater dan kesenian lainnya yang kian tergusur kapitalisme.

Pewawancara: Adiyanto, Kristian Ginting
koran-jakarta.com

Kematian WS Rendra, menurut Putu Wijaya, jangan sampai mematikan perkembangan dunia teater di Indonesia. Kendati demikian, pimpinan Teater Mandiri ini juga berharap tidak muncul “Rendra-Rendra” baru. “Biarlah dia pergi dengan kebesarannya. Dia tidak akan pernah tergantikan.” Yang perlu dilakukan, katanya, adalah mempelajari karya-karya almarhum, tanpa perlu harus menjadi dirinya. Continue reading “Putu Wijaya”

9 Pertanyaan untuk Zara Zettira ZR: Menulis adalah Kebutuhan

Grathia Pitaloka
jurnalnasional.com

SATU dekade menghilang dari dunia kepenulisan di Tanah Air, kini Zara Zettira ZR kembali hadir bagi para pembacanya. Roda waktu yang berputar selama 10 tahun tak mampu menggerus pesona ibu dua anak ini. Zara masih seperti dulu: cantik, langsing, dan penuh kelembutan.

Zara yang sore itu terlihat anggun dibalut kebaya putih bertutur bahwa dirinya tidak absen 100 persen dari dunia kepenulisan. Waktu satu dekade itu ia habiskan untuk membuat karya dalam bentuk skenario. Continue reading “9 Pertanyaan untuk Zara Zettira ZR: Menulis adalah Kebutuhan”

Abdul Hadi WM: Malaysia Remehkan Indonesia

Abdul Hadi WM (Wawancara)
http://suaramerdeka.com/

KASUS model asal Indonesia Manohara Odelia Pinot dan Raja Kelantan Tengku Muhammad Fakhry serta konflik Ambalat memanaskan lagi hubungan diplomatik dan budaya antara Malaysia dan Indonesia. Sejak sama-sama berdiri tahun 40-an, hubungan bilateral selalu pasang surut. Ada kalanya panas, ada kalanya mesra. Untuk mengetahui kenapa pasang-surut itu terjadi, berikut wawancara dengan Prof Dr Abdul Hadi MW, pengajar Universitas Paramadina yang tahun 1991-1997 menjadi penulis tamu dan pengajar di Universiti Sains Malaysia. Continue reading “Abdul Hadi WM: Malaysia Remehkan Indonesia”