Sajak-Sajak Budhi Setyawan

http://www.republika.co.id/
HIDUP

mengalirlah laksana huruf-huruf yang
mengeja sendiri dalam lekuk sajak yang mencari
setekun ombak sekokoh karang
menggapai lengkung ruang

pagi beranting gelisah
kemana singgah?

Bekasi, 31 Oktober 2007

MENUJU PERTEMUAN

senja tersungkur matahari berbaur
lautan meringis teriris menahan gemeretak ombak
tanah-tanah terbelah tampakkan pasrah
senyap arah
danau sungai peluk temaram
terhisap suara ke dalam untai debar
gunung pebukitan menundukkan tubuh
khidmat menempuh jalanan luruh

ini dunia
hanya permainan dan canda belaka

batu kapur,
melapuk umur
menuju kubur

Jakarta, 2 November 2007

YANG PASTI

yang pasti
kita akan terdiam
tak kan sanggup ungkap cerita
apalagi kabar dunia

yang pasti
kita akan berpisah
melupakan denyar manis hari
menuju puisi sunyi

yang pasti
kita akan habis
ditelan gemulai tarian kala
tinggal gema doa

Jakarta, 2 November 2007

RIWAYAT PIJAR

kukecup ranum sajakmu
yang mengajak embun menari
di antara
pusar angin dan getar mantra

ah, inikah sebuah epik cerita lama
yang tak pernah usang
pijarnya terus melambai
ke dasar lembah dan pantai-pantai

Bekasi, 23 November 2007

Leave a Reply

Bahasa ยป