Stevani Elisabeth
http://www.sinarharapan.co.id/
Kegiatan lomba sastra dan bahasa harus digalakkan oleh pemerintah daerah sebagai upaya melestarikan sastra dan bahasa setempat, sekaligus melestarikan kebudayaan nasional, termasuk Bahasa Indonesia. Demikian diutarakan Kepala Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) Dendy Sugono pada acara puncak Bulan Bahasa dan Sastra 2007, di Gedung Aula Pusat Bahasa Depdiknas, Jakarta, Kamis (8/11).
Hadir dalam acara yang diramaikan oleh pembacaan syair oleh Sutardji Calzoum Bahri dan pembacaan puisi oleh sastrawan Ikranegara, antara lain staf ahli Mendiknas Prof Baedowi yang mewakili Mendiknas, dan Ketua Panitia Bulan Bahasa dan Sastra 2007 Abdul Gaffar Ruskhan.
Dendy mengatakan tidaklah cukup jika lomba karya sastra dan bahasa hanya digaungkan oleh pemerintah pusat, tetapi lebih dari itu, hal tersebut juga harus dilakukan oleh pemerintah daerah. Pasalnya, kata Dendy, selama ini lomba karya sastra dan bahasa sebagai bagian dari upaya pengembangan kecerdasan emosional lebih terpinggirkan oleh lomba-lomaa yang mengutamakan kecerdasan intelektual.
Menurutnya, selain pemerintah daerah, kalangan sastrawan di daerah juga perlu mendorong adanya suatu ikatan kebersamaan dan persatuan dalam membentuk suatu komunitas sastra se-Indonesia, agar saling mengenal dan terbentuk persaudaraan yang semakin solid.
Di sisi lain, dalam waktu dekat, Pusat Bahasa Depdiknas juga akan menggemakan Kampanye Pengutamaan Bahasa Indonesia sebagai tindak lanjut Komunike Bersama Tiga Menteri (Indonesia, Malaysia, dan Brunei) pada 2006. ?Kampanye ini akan dilakukan melalui gerakan berupa aksi damai peduli bahasa di jalan utama Jakarta sebagai barometer atau Ibukota Indonesia, dan rencananya akan diikuti aksi serupa di seluruh wilayah Indonesia,?? lanjutnya.
Dalam puncak Bulan Bahasa dan Sastra 2007 itu, Pusat Bahasa Depdiknas memberikan penghargaan kepada 10 media massa sebagai media massa yang menggunakan bahasa Indonesia dengan baik. Peringkat pertama hingga sepuluh itu, yakni Koran Tempo, Kompas, Media Indonesia, Suara Pembaruan, Seputar Indonesia, Pikiran Rakyat, Solo Pos, Suara Merdeka, Indo Pos, dan Republika.
Pusat Bahasa Depdiknas juga memberikan penghargaan sastra kepada Suparto Brata (untuk karyanya Saksi Mata), Yanusa Nugroho (untuk karyanya Bhoma), dan Joni Ariadinata (untuk karyanya Malaikat Tak Datang Malam Hari).