Puisi-Puisi Javed Paul Syatha

http://www.surabayapost.co.id/
BAYANGBAYANG UNGU
:bagi tardji

? sajakmu sempoyongan, aroma arak
aroma kapak
pada cermin itulah
dahulu kau paksa suatu bayangbayang
lenyap dari wajahmu
:saat sejenak hening itu
kau berkaca pada batu pada waktu
?ada yang retak di mimpimu? ujar ungu bayangmu
duhai sempurnakah sebilah puisi di credomu
sebab segala puisi adalah kabut pagi
dan selebihnya tetes embun dalam kesunyian
ok
kita cari makna dalam diam paling penghabisan
sampai batas sebelum dan sesudahnya
melampaui keakanan jejak dan langkah
?tardji, bayangbayang itu ungu?

Lamongan, 2008

PELUKIS SEPI

lukis saja burung terbang
dalam kanvas burammu
agar anganmu pun melayang
atau,
setidaknya kau tak lagi
melukis sepi
sebagai pengembara
dan hanya bisa bermimpi.

Lamongan, 2003

KUPUKUPU DI DADA

matahari melipat senja di dadaku
kemudian mengendap di dadamu
tapi kita lupa bahwa di dada kita
pernah ada seekor kupukupu
dengan sayap luka
menyisir malam yang rapuh.

Lamongan, 2008

LANSCAPE SENJAKALA

senja adalah anak tangga menemu malam
dimana keheningan menjelma kelabang
atau sayap bianglala bagi prelude yang dingin
seperti getar hujan
menorehkan aroma belati
menyusur waktuwaktu yang tenggelam
dalam damai yang abadi.

Lamongan, 2008

LAGU SURGA

aku membaca surga di halaman matamu
kutemukan seayat sungai mengalir bening
tak bisa kutolak khuldi menggantung ranum di dadamu
dan kita menikmatinya dalam hentian waktu
yang merampas keabadian.

Lamongan, 2006-2008

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *