Puisi-Puisi Deny Tri Aryanti

http://www.jawapos.com/
Karena Tahun Tak Pernah Berulang

saat kukenang kelahiranku yang terselip butiran tanah merah
yang nampak hanya roncean semboja
di antara keabadian tak terbaca
seperti teriakan ku yang masih saja menjadi teka-teki ”cinta maya”
adakah kemolekan dari sebuah tarian sunyi
saat berputar-putar mengelilingi mimpi
bercinta dengan abjad yang semakin renta
dan memberikan bayang-bayang sebuah ironi
adakah engkau di sini
saat tetesan pelangi mulai melahirkan kereta kencana
menembus fatamorgana
seolah merantas segala kemuskilan yang tengah kau tawarkan
munkin kelahiranku adalah tawa
munkin juga mengenangnya adalah sebuah luka dari seonggok nyawa
tapi aku mampu menundukkanmu dalam siluet kata-kata
dari detak angka dari detik waktu
semua legenda hanya sebuah dinasti tak bertuan
mungkin masa lalu adalah kesiaan
saat hanya kesepian yang mampu memberikan senyuman
Aku sadar doamu adalah sajak tanpa nyawa
melesatkan waktu dalam hentakan abad
saat terjalku menjelma mimpi dalam lorong masa lalu
dan bayanganmu hanya cerita yang sia
karena tahun tak pernah berulang

Sby- dari seberang mimpi

Dalam Diamku

Kubungkus resahmu dalam gulungan mimpi
Kutorehkan kematian pada sudut pelangi
Hingga sunyi pun tak mampu membaca tanda koma
Lautku mulai memerah
merapatkan sayap senja tanpa perisai kata
menuangkan buihnya pada lengkung cadas
Aku kehilangan luka
tentang darah
yang pernah engkau ceritakan pada air mata
tentang lorong
yang pernah kau sembunyikan di ketiak burung hantu
Aku memungut serpihan kaca
yang kau sebar di wajahku
kurajut dalam untaian fatamorgana
menjelmakannya pada sebuah siluet tentang kemuskilan
Aku masih berharap
laut menuangkan vodka di ujung bibirku
Aku masih berharap
buihnya akan menjadi kemabukan yang indah
aku pun masih ingin menganggap
tebingmu adalah kebosanan yang terlelap dalam resah
Aku masih menunggu detik ini
di ujung jarum jam yang menenggelamkanku pada kebisuan
Aku resah di ujung waktumu
aku gelisah di ketiak lentera angan-angan
Mimpi kita adalah dosa yang indah
Waktu kita…hanya malam tanpa kelambu
hanya sejarah tanpa tanda baca
yang tak mampu mengeja setiap kisah
tentang doa dan dosa

Oktober 2009

Deny Tri Aryanti, lahir di Trenggalek, 7 April 1980. Jebolan D3 Pariwisata Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya. Belajar berkesenian dan menulis di Teater GAPUS Surabaya, tergabung dalam komunitas @rek pilem Surabaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *