Utan Kayu International Literary Bienalle 2007: Si Geger Menangis, Pesta Bir Berlanjut

Chavchay Syaifullah
Media Indonesia, 26 Agus 2007
terkait: http://sastra-indonesia.com/2011/08/empat-dusta/

SEBUAH ajang yang merambah jaringannya hingga ke tingkat internasional tentu akan menjadi penting bagi publik sebuah negeri. Sebagai pembelajaran, tukar-menukar pengalaman, perigi pendidikan, dan (atau) sekadar forum unjuk kebolehan, pada efek tertentu akan memberi motivasi kuat bagi publik negeri untuk memacu dirinya dalam persaingan di tingkat internasional. Continue reading “Utan Kayu International Literary Bienalle 2007: Si Geger Menangis, Pesta Bir Berlanjut”

Seruan Sastrawan dari ‘Kota Keretek’

Chavchay Syaifullah
Media Indonesia, 27 Jan 2008

KONGRES Komunitas Sastra Indonesia 2008 menghasilkan enam rekomendasi untuk penataan strategi kebudayaan Indonesia.
KONGRES Komunitas Sastra Indonesia 2008 yang berlangsung di Kota Kudus, Jawa Tengah, 19-21 Januari, diikuti ratusan sastrawan dari berbagai daerah di Nusantara. Dalam kongres yang diselenggarakan di Gedung DPRD Kudus itu, mereka menggelar forum, acara bincang-bincang, seminar, pembacaan puisi, monolog, dan pergelaran ragam seni pertunjukan lainnya. Continue reading “Seruan Sastrawan dari ‘Kota Keretek’”

Pemikiran Daoed Joesoef: Dari Pengetahuan menuju Pemahaman Budaya

Chavchay Syaifullah
Media Indonesia, 18 Des 2006

DALAM sejarah pemikiran Indonesia, nama Daoed Joesoef memang sulit diabaikan. Pergaulannya yang luas, pikiran-pikirannya yang kritis, sepak terjangnya yang kontroversial, membuat pria kelahiran Medan 8 Agustus 1926 ini hadir bak lonceng berdentang-dentang.

Ambillah satu contoh, ketika ia menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (1978-1983), kaum mahasiswa selalu saja dikondisikannya untuk jauh dari dunia politik. Baik secara eksplisit (yang mengandung hukuman) maupun secara implisit. Pada masa itu, tak pelak tudingan bahwa dirinya lebih propemerintah Orde Baru sulit terbendung. Continue reading “Pemikiran Daoed Joesoef: Dari Pengetahuan menuju Pemahaman Budaya”

Seni + Tragedi = Indah

Chavchay Syaifullah
http://www.sinarharapan.co.id/

Seorang filsuf dan pemikir seni bernama Alfred North Whitehead, lambat laun mengubah arah pokok perhatian dan pengetahuannya. Mulanya Whitehead ialah seorang ahli matematika dan logika yang sangat kaku, yang jauh dari semangat kelenturan seperti tercermin dalam dunia seni. Sebagai seorang ahli matematika di negeri Inggris, tentu dia hanya mau bergelut dengan pikiran-pikiran dan angka-angka matematis. Sehingga bersama Bertrand Russell pada tahun 1910, Whitehead pun turut melahirkan karya penting yang merupakan jabaran prinsip-prinsip dasar matematika, yaitu Principia Mathematica. Continue reading “Seni + Tragedi = Indah”