Gerson Poyk *
Kompas, 03 Maret 2013
Beberapa tahun yang lalu, ketika HB Jassin masih hidup, dia pernah menulis bahwa sebuah pusat kebudayaan tidak perlu hanya di Jakarta, tetapi sebaiknya di daerah.
Beberapa lama kemudian, Jassin mengatakan, ”Koran-koran di daerah yang punya ruangan sastra sangat penting.” Ucapannya membuat penulis berpikir bahwa di setiap provinsi mesti ada HB Jassin baru yang mendokumentasikan semua karya penulis yang muncul di ruang sastra di setiap koran, lalu menyorot, mengkritik, dan mendidik seperti yang dialami Angkatan ’45 dan Angkatan ’66 versi Jassin. Continue reading “Menuju Republik Sastra”