http://www.korantempo.com/
HOMESICK
sekali waktu kau harus menanggung rindu
pada rumah: gurau di teras
atau aroma dapur yang pengap
tapi kepulangan,
kadangkala seperti sebuah kutuk
pada kamar senyap
dengan rasa sedih meluap
maka kembaramu pun
berhasrat kekal
seperti mimpi berkarat:
sesuatu yang tertinggal begitu kerap
di mana masa lalu sempurna jadi lanskap
siapa yang terus memanggil manggil
di antara harap cemas?
sementara kenangan
memang senantiasa tergagap,
sekaligus berlalu begitu cepat
seperti melulur cemas
ketika rumah rumah menjelma sekam
bagi setiap anak yang pergi
dengan pintu pintu hati rapat terkunci
ah, karena itu kau pun mengulum serapah
yang terlipat lipat di dada ibu,
di dada rindu dengan hasrat batu
menolak kepulangan sebagai ziarah,
selain melulu rasa ragu,
rasa ragu…
: waktu, alangkah gagu!
Yogyakarta, 2008
ELEGI LIMUN SODA “CITY”
1.
sebuah kota tiba tiba lahir
dari hausku:
reguk demi reguk kenangan
menjelma jadi ruko dan persimpangan jalan
jadi sekolah, bioskop dan pasar
maka kugenggam botolmu
seperti sebongkah rindu
yang lama membatu
di dada kanak kanakku:
keriangan yang menghilang
ke rabuk waktu
di ujung lidah, rasa manis itu pun
beralih sebagai masa lalu
yang begitu jauh membentangkan sayap
dari jalan usia dan kembaraku
2.
barangkali segar limun ini
hanyalah ubahan kangen tertahan
yang mencairkan kenangan
seperti batu es dalam gelasku
: dinginnya membutir
seperti keringat perjalanan yang jemu,
berlelehan di wajah kota baru
sepanjang waktu
tak lagi kukenal nyanyianmu,
jalan jalan begitu asing dan menyesatkanku
serupa negeri negeri yang tumbuh dari hibuk rantauku
3.
karena itu,
kuteguk lagi limun soda;
juga kenangan dan haru rindu!
berulang ulang ziarahi jejak kota tua
yang tergambar di tutup botolmu
hingga ruko ruko menggeliat,
simpang jalan melebar
dan utuh nostalgia
meresap dalam kerongkonganku
ya, sebuah kota tua dalam kenangan
tiba tiba lahir dari hausku
; seperti rasa kehilangan yang syahdu
sebelum kota baru ini
kian menyesatkanku dalam labirin matramu!
4.
ah, begitulah soda menguap bagai ingatan perih
tentang sebuah kota yang berwarna warni
di tutup botolmu
begitulah sesiang ini,
masa kecil kuteguk
dengan keriangan yang aneh
hingga es batu
habis mencair dalam galau waktu…
: kau tahu, betapa dahaganya rindu
jika kelak sempurna menghilang kenangan
dan kota tua itu
Bangka, Agustus 2008