Kisah di Balik Perang

Boy Nashruddin Agus
blog.harian-aceh.com

NOVEL “Teuntra Atom”, karya Thayeb Loh Angen bisa dikatakan sebagai kisah nyata yang diangkat dari dunia konflik Aceh, berapa tahun silam. Jika dicermati, banyak hal yang menarik dalam tulisan sastra ini. Salah satunya, sisi human interest seorang kombatan yang dimunculkan sebagai tokoh utama oleh si penulis.

Selain munculnya segi kemanusiaan seorang pejuang, Novel Teuntra Atom juga mengkritik kebijakan-kebijakan yang dianggap si pelaku utama tidak benar, meski itu dari kesatuannya. Ini terlihat pada permulaan kisah ketika, Irfan si tokoh utama, masuk ke dalam barisan pejuang. Dalam hal ini, Irfan begitu geram melihat tingkah kesatuannya di sagoe, tempat ia direkrut menjadi tentara. Karenanya, Irfan dengan segala upaya melobi kawan-kawan yang ia kenal untuk meraih pangkat yang lebih tinggi.

Selain menceritakan kisah perjuangan, Teuntra Atom juga memunculkan kegelisahan Irfan Maulana, selaku Polisi Militer Acheh Sumatera Nacional Liberted Front (ASNLF) ketika harus menghadapi pertarungan politik dengan kisah cintanya.

Irfan yang bergabung dengan tentara pejuang, seringkali merana ketika harus berhadapan dengan kerinduan pada kekasihnya, Aina. Sementara ia sendiri tidak bisa menjumpai langsung gadis tersebut, kecuali melalui perantara Puri, sahabat Aina. Kisah asmara antara Irfan yang menasbihkan cintanya pada Aina, terbendung oleh rasa kesalah pahaman Puri, yang selalu menerima sepucuk surat dari Irfan. Padahal, surat itu ditujukan pada Aina, kekasih hatinya.

Kegundahan yang dirasakan oleh sosok utama dari novel ini, jelas terlihat dalam kalimat :”Surat itu kutulis di markas ini dengan amarah bergaya mengurai di sela latihanku seminggu lalu. Satu kesalahanku yang memicu Puri meninggalkanku. Aku tidak sadar, politik dan cinta punya dunianya masing-masing. Tololnya aku, saat itu aku belum membaca buku-buku psykhologi dan komunikasi. Selesai kubaca surat Puri, aku lemah, pening, bagaimana kuperbaiki perasaan Puri yang cenderung berprasangka buruk terhadapku?”

Meskipun menjabat sebagai PM Daerah I di Aceh Utara, sosok Irfan begitu kentara saat harus memilih antara kesatuan dan cinta. Rasa kasmaran yang membuat dirinya harus menempuh resiko, menyebrangi jalan menuju rumah Aina, setelah upacara peringatan proklamasi kaum combatan, Desember Islam.

Saat itu, demi mengobati kerinduaanya, Irfan rela memacu sepeda motornya melewati pos Polres setempat yang kalau dikaji amat berbahaya bagi dirinya. Namun, seperti yang diceritakan oleh penulis, Irfan adalah sosok yang sangat penakut setelah insidennya masuk ke dalam sumur, namun tergolong nekat menghadapi sesuatu yang sebenarnya sangat ditakuti oleh teman-temannya.

Menilik pada proses pembuatan novel ini, saya salut kepada penulis yang bisa memunculkan misteri dibalik perjuangan combatan Aceh. Buku ini, layak dibaca sebagai bahan renungan terhadap tentara-tentara yang ada. Di balik kegagahannya menyandang senjata dan dibalut seragam, ada hal yang juga perlu diperhatikan. Tentara adalah manusia yang sebenarnya memiliki rasa cinta dan kasih sayang seperti halnya manusia lain.

Selain itu, Novel Tentara Atom juga bisa dijadikan rujukan awal untuk peneliti ilmiah atas kritikan sosial yang dilontarkan mantan kombatan sehingga menimbulkan perjuangan bersenjata.

Bagi pecinta sastra genre petualangan, saya rasa novel ini bisa mengajak pembaca untuk berkelana ke daerah konflik saat terjadinya peperangan antara RI-GAM tempo dulu.

Walaupun kisah ini berlatarbelakang perjuangan bersenjata para kombatan, penulis tak lupa membungkusnya dengan sisi perdamaian yang menjadi kerinduan setiap pejuang. Akhirnya, hanya satu kata yang bisa saya tuliskan dalam resensi sederhana ini, semoga buku karya Thayeb Loh Angen mampu mendongkrak pasar Novel dan budaya di Aceh, dengan mengenyampingkan segala perbedaan ideology yang ada.

Novel perdana karya Loh Angen ini baru sudah beredar di pasaran!

Peresensi: Boy Nashruddin Agus
Judul Buku: Teuntra Atom
Penulis : Thayeb Loh Angen
Penerbit : CAJP, Banda Aceh
Tebal: 368 halaman.

***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *