Puisi-Puisi Akhmad Sekhu

suarapembaruan.com

Menanti Kekasih yang Melati

pada beragam warna tak membuatnya terlena
seorang perempuan berada dalam kesunyian
setia menanti kekasih yang melati, setiap saat
apakah akan dapat mengulang jiwa mekar merekah
dari prosesi ilusi menjelang ke cakrawala
musim baru saja berganti, terpaut seorang lelaki
yang telah lama lewati kemarau panjang, kini
semakin menepi pada garis-garis gerimis
hingga memetakan kerinduan, betapa hampa
jiwa gersang tak lagi tumbuhkan kasih sayang
apakah akan alami kembali siraman hujan
yang mampu menyejukkan kehidupan lajang
sudah lama beragam warna menandakan tanya
apakah mereka akan dapat dipertemukan?
namun keadaan apa pun, kekasih akan terpilih

Seperti Melati

pandangi pelangi yang warna-warni
aku kini seperti melati paling putih
tak terkecoh permainan dunia fatamorgana
terus mencari matahari dalam diri
terangiku dari bayang-bayang semu
tapi sepi menyodorkan kesempitan langit
bagi lelaki lajang penuh impian panjang
terus menggapai-gapai dan berharap sampai
semoga seusai badai, angin lembut membelai
memberi kesegaran kembang melati bermekaran
disini kita pun telah memutih tak terbantah
saatnya membagi hakekat hidup paling wangi

Surat Melati

kutulis surat melati dengan lembaran pikiran
menghuni hening ini, ingin kau menemani
aku yang akan menebarkan wangi hati nurani
terpaut alamat hidup, aku terus menulis
kepada kekasih yang melati, tumpahkan kegelisahan
sepanjang malam yang bertambah kelam keadaan
agar dapat membingkai mimpi dengan tekad
betapa mantap rasa percaya diri menetap
membayangkan angan melayang-layang
bertaburan benih-benih cinta pada ladang kasih
hingga akan tumbuh berkembang kebersamaan
kukirim surat melati ini hanya padamu, sayang.

***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *