Puisi-Puisi Samsudin Adlawi

MEMUTAR SAMPAN

adakalanya arah sampan harus putar haluan
tapi kapan? ketika gelombang meradang?
ketika badai menerjang? ketika cadik patah sesisi?
atawa ketika kukukuku tajam angin mencabik layar?

ah tidak, ku putar haluan ketika karat bersikujur
di tubuh seketika gigigigi rontok satusatu lalu
menggoreskan lubanglubang di sekujur sampan

the sunrise of java, 13052009

PA DAN NEN TI DAN BA

biji terakhir perawan
semayam di coredan

disiram perasan peluh
akarakar mulai tumbuh

dipupuk beruntai doa
batangbatang mulai tengada
mengukir senyum di bibir
menghias tunas di jantung hati

setelah melompatlompat di
lembarlembar senja pucat
bijibiji menjelma batang
bertakhta bulir berlapis emas

setelah ajar ujar pa dan nen
ti dan ba mereka kawin
di lumbung jantung
ditimpuk alu talu lesung

the sunrise of java, 15052009

RUMAH BAIT

begitu lepas dari belenggu kalimat
puisipuisi yang pernah kutulis
semburat dari rumah bait
menjelma kembali jadi katakata

mereka mengepungku dengan
aum dan lolong kata seru
:
jika kau manja kata dalam istana sajak
tak akan pernah kau sampai di puncak
keindahan makna
:
jika kau bangun kata dengan ruh makna
akan sampai kau di puncak keindahan
sesungguhnya

the sunrise of java, 15052009

KELANA

mulanya kelamin
lalu lahir dunia
bermata tongkat
ia berkelana
dalam himpitan
langit dan bumi
mencari ruang
paling indah
untuk gelinjang

ia tumbuh dalam
langit dan bumi
yang menumbuk
jadi air mencair
lalu menggumpal
menempel di
dinding rahim

ia tumbuh dalam
timang waktu dalam
dunia kelamin

the sunrise of java, 18052009

PESTA SEBELUM MATAHARI MENJELMA

malam sudah rebah
terlentang menantang
silakan mulai pesta
pilih mana suka
kaki:
semulus pusaka
gemulai dalam warangka
sekali kibas tapak tebas
kelamin:
remuk otot remai
tulang karenanya
hati:
telaga sunyi
pemilik surga
menanti

gegasi pesta
sebelum matahari
menjelma

the sunrise of java, 22052009

SERULING

izinkan ku robek gendang telingamu
dengan seruling tak berirama ini

kerna belum ku akrabi harmoni
dalam nada yang ku tiup

kerna debu masih bersarang
ketika bibir ku sujud di bibirnya

kerna milik masih menyarungi
ketika jemari ku menggerayang
di kemaulannya

maaf serulingku telah
menendang gendang
telinga mu

the sunrise of java, 20052009

ERAM

kuperai pikiran ini menjadi imaji
kuperah perasaan ini menjadi intuisi

lalu kusucikan dalam telaga sunyi
lalu kueram di sarang waktu

bulan sempurna tiga kali
ia menetas menjadi puisi

the sunrise of java, 21052009
inspirited by: artikel Hudan Hidayat ‘’Ayat Gelap dan Ayat Terang’’

BAPAK LANGIT, IBU BUMI

ketika senja lindap
langit mengendap
dalam dekap kabut
ia merayap susuri
kakikaki rimba
sengal nafas terakhir
merobohkan tubuhnya
terkulai di puting gunung
harum belerang terbang
tinggalkan nganga kawah
membakar berahi mereka
lalu tumpah di kanvas malam
bapakku langit ibuku bumi
sedang merajut daun cinta
yang pecah di panah Arjuna

the sunrise of java, 19052009

Bahasa »