26 Haiku Karya Pendeta Buddhis Kobayashi Issa *

Terjemahan: Ahmad Yulden Erwin

1/
New Year’s Day—
everything is in blossom!
I feel about average

Hari Tahun Baru—
semuanya mekar!
Aku merasa kok biasa saja

2/
The snow is melting
and the village is flooded
with children

Salju mencair
dan desa dilanda banjir
anak-anak

3/
Goes out,
comes back—
the love life of a cat

Keluar,
masuk lagi—
siklus cinta seekor kucing

4/
Mosquito at my ear—
does he think
I’m deaf?

Nyamuk dekat telinga—
apa dia pikir
kuping ane tuli?

5/
All the time I pray
to Buddha, I keep on
killing mosquitoes

Setiap saat kuberdoa
ke hadirat Buddha, aku masih
membunuh nyamuk

6/
Napped half
the day, no one
punished me

Tidur siang
setengah hari, tak ada
yang menghukum saya

7/
In this world
we walk on the roof of hell
gazing at flowers

Di dunia ini
kita melangkah di atap neraka
menghikmati bunga-bunga

8/
Buddha’s body
always accepts it—
winter rain

Tubuh Buddha
selalu menerimanya—
rinai musim dingin

9/
Where there are
humans, you’ll find flies
and Buddhas

Di mana ada manusia
di situ akan kautemukan
lalat-lalat & para Buddha

10/
Don’t kill that poor fly!
He cower, wringing
his hands for mercy

Jangan gebuk itu lalat malang!
Dia meringkuk, meremas tangannya
ganti setangkup minta ampun

11/
A man, just one
—also a fly, just one—
in the huge drawing room

Seorang pria, sendiri cuma
—lalat juga, sendiri cuma—
di ruang lukis begini luasnya

12/
I’m going out,
flies, so relax
—make love

Aku mau keluar,
lalat-lalat, santailah
—bercintalah

13/
Now we are leaving,
the butterflies can make love
to their hearts’ desire

Sekarang kami pergi,
kupu-kupu boleh bercinta
melepas hasrat mereka

14/
Silverfish escaping—
mothers,
fathers, children too

Pas kabur serangga itu—
emak-emak,
bapak-bapak, anak-anak juga

15/
I’m going
to roll over, so please
move on, cricket

Aku ingin
berguling, jadi silakan
pindah, jangkrik

16/
These sea slugs,
they just don’t seem
Japanese

Siput-siput laut ini,
mereka kayaknya saja
bukan orang Jepang

17/
Even with insects—
some can sing,
some can’t

Bahkan tentang serangga—
sebagian bisa berlagu,
sebagian tidak

18/
House burnt down—
fleas
dance in embers

Rumah terbakar habis—
kutu-kutu
menari di tengah bara

19/
For you too, my fleas,
the night passes so slowly—
but you won’t be lonely

Juga buat kalian, kutu-kutuku,
malam berlalu begini lambat—
dijamin kalian tak bakal kesepian

20/
So many flea bites,
but on her lovely young skin
they are beautiful

Begini banyak gigitan kutu,
tapi pada kulit gadis manis itu
bekasnya malah jadi indah

21/
Brilliant moon,
is it true that you too
must pass in a hurry?

Purnama cemerlang,
apa benar kau juga
mesti segera berlalu?

22/
A cuckoo sings
to me, to the mountain
to me, to the mountain

Itu cuckoo berkicau
ke saya, ke gunung
ke saya, ke gunung

23/
How many gallons
of Edo’s rain did you drink,
cuckoo?

Hujan di Edo—
berapa galon telah kau minum,
cuckoo?

24/
Everything I touch
with tenderness, alas,
pricks like a bramble.

Semua yang kusentuh
dengan kelembutan, Sayang,
menusuk seperti semak berduri.

25/
Trusting the Buddha, good & bad,
I bid farewell
to the departing year.

Memercayai Buddha, baik & buruk,
kuucapkan selamat tinggal
hingga tahun pun berlalu.

26/
Congratulations Issa,
you have survived to feed
this year’s mosquitoes

Selamat Issa,
kau telah bertahan jadi hidangan
nyamuk-nyamuk tahun ini

__________
2015 – 2019
________________
*) Kobayashi Issa (1763 – 1828) was a Japanese famous poet and lay Buddhist priest of the Jodo Shinshu sect or the Pure Land sect. He is better known as simply “Issa”, a pen name meaning “a cup-of-tea”. He is regarded as one of the four haiku masters in Japan—along with Basho, Buson and Shiki.

Kobayashi Issa (1763 – 1828) adalah seorang penyair terkenal Jepang dan pendeta Buddha dari sekte Jodo Shinshu atau sekte Tanah Murni. Dia lebih dikenal dengan sebutan “Issa”, satu nama pena yang berarti “secangkir teh”. Dia dianggap sebagai salah satu dari empat master haiku di Jepang—bersama Basho, Buson dan Shiki.

Gambar: “Autumn Haiku” Kobayashi Issa

Leave a Reply

Bahasa »