PISAU SEGALA LAMPAU

Taufiq Wr. Hidayat *

Pisau Sukri dalam kisah termashur “Sukri Membawa Pisau Belati” Hamsad Rangkuti, selalu berkilat-kilat di dalam gelap. Ia haus darah. Dan menyimpan dendam purba pada daging. Tentu bukan daging sapi atau darah ayam. Tapi darah-daging kehidupan. Sukri yang beringas, memendam derita dan hati yang patah. Dengan sebilah pisau berkilat yang diselipkan di pinggangnya, Sukri memacu sepeda skuternya. Skuternya mengerang-ngerang merobek telinga. Dengan mata yang merah dan hati yang merana, Sukri memasuki dadaku. Continue reading “PISAU SEGALA LAMPAU”

TERSESAT KE PERTAPAAN RATU KALINYAMAT BERBEKAL PUISI GELAP

Mashuri *

Saya mengenal tokoh satu ini dari pentas ketoprak di TVRI tahun 1980-an di TV hitam putih. Pelajaran sejarah di sekolah absen mencatat dan mengajarkannya. Mungkinkah karena ia ‘hanya’ perempuan? Yup, ia adalah Ratu Kalinyamat, puteri Sultan Trenggono, Demak. Dikenal sebagai penguasa Jepara atau Kalinyamat pada masa Kerajaan Pajang, pengganti suaminya, Sultan Hadiri. Sebagaimana diketahui, Sultan Hadiri dihabisi kaki tangan adipati Jipang Panolan, Aryo Penangsang, dengan bilah keris legendaris Kyai Setan Kober, karena bersekutu dengan Sultan Hadiwijaya, yang kondang dengan nama Jaka Tingkir. Continue reading “TERSESAT KE PERTAPAAN RATU KALINYAMAT BERBEKAL PUISI GELAP”

PENGUATAN SIKAP DAN PERILAKU POSITIF APRESIASI SASTRA (20)

Djoko Saryono *

Sebelumnya sudah diuraikan ihwal pemupukan sikap dan perilaku posistif yang dimiliki oleh pengapresiasi sastra. Sementara itu, penguatan sikap dan perilaku positif yang sudah dimiliki oleh pengapresiasi sastra dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut. Pertama, terus-menerus dan ajek memberikan pengalaman-pengalaman berkesan, menyenangkan, menggairahkan, menyegarkan, dan memikat dalam apresiasi sastra. Jika memungkinkan malahan meningkatkanya agar perolehan pengalaman-pengalaman itu tidak sama dan makin bervariasi serta tetap bermakna. Continue reading “PENGUATAN SIKAP DAN PERILAKU POSITIF APRESIASI SASTRA (20)”