I Nyoman Suaka
Bulan bahasa dan sastra yang diperingati setiap bulan Oktober, sebulan penuh, kini tinggal kenangan. Sejak digulirkannya otonomi daerah tahun 1998, praktis kegiatan kebahasaan dan kesusastraan Indonesia mengendur. Semangat berotonomi yang menggebu-gebu, berlomba-lomba memunculkan kearifan lokal, akhirnya menggeser wacana tentang bahasa dan sastra Indonesia. Padahal sejarah membuktikan, bahasa Indonesia termasuk sastranya, telah teruji mampu mempersatukan bangsa ini. Continue reading “Bahasa, Sastra, dan Ancaman Disintegrasi Bangsa”